This post is also available in: English

Shortening (Mentega Putih) dan Pengemulsi Dalam Produk Makanan di Jepang

Shortening dan pengemulsi adalah dua topik yang tidak ada habisnya untuk dibahas perihal kehalalan suatu produk makanan di Jepang. Dua kandungan makanan ini umumnya dicampur dalam suatu produk, tanpa informasi apakah itu hasil turunan tumbuhan atau hewan, yang membuat kita tidak punya pilihan selain menghindari keragu-raguan tersebut.

Setelah banyaknya pertanyaan yang datang kepada kami, kami mengumpulkan jawaban dari produsen makanan Jepang mengenai shortening dan pengemulsi yang terkandung dalam produk-produk mereka sebagai referensi kalian. Tapi pertama-tama, ayo kita lihat lebih dekat bahan makanan seperti apa shortening dan pengemulsi tersebut.

Kenali Produk Makanan/Minuman Jepang Halal Melalui Bahan-Bahannya! (Unduh Gratis Lembar Panduan dan Aplikasi Seluler)
Menyelesaikan Kesalahpahaman Pada Bahan-Bahan Makanan

Shortening (Mentega Putih)

Shortening adalah bahan lemak tidak berbau yang umumnya digunakan pada pembuatan produk-produk roti seperti kue, roti, dan biskuit untuk menciptakan tekstur lembut pada kue dan roti serta tekstur renyah pada biskuit. Shortening hadir dalam tekstur seperti krim berwarna putih pada suhu normal,  dan merupakan produk turunan dari tumbuhan dan hewan.

Shortening (mentega putih)

Berdasarkan Ensiklopedia Mypedia (seperti yang dikutip oleh Kotobank), shortening dipertimbangkan sebagai pengganti dari lemak babi pada tahun 1919, untuk mengatasi kekurangan akan lemak babi. Dibuat dari minyak biji kapas dan lemak sapi. Setelah itu, dengan penemuan dari  campuran minyak terhidrogenasi, minyak biji kapas dan minyak kedelai utamanya digunakan sebagai bahan mentah, yang menjadi bahan dasar dari shortening saat ini. Dengan bahan ini, shortening lebih stabil terhadap oksidasi daripada minyak nabati biasa, sehingga dapat digunakan secara luas.

Pengemulsi

Pengemulsi adalah bahan tambahan yang digunakan untuk mencampur minyak dan menjadikannya emulsi (mengubahnya menjadi bentuk susu atau krim) secara seragam, utamanya menggunakan lesitin (kacang kedelai), ester asam lemak sukrosa, ester asam lemak gliserin, dll.

Pengemulsi. Sumber: Madokawindow

Menurut Food Allergy, kuning telur dan kacang kedelai adalah bahan-bahan untuk membuat pengemulsi. Jika tertulis “lesitin (turunan telur)”, berarti produk tersebut mengandung telur. Tapi, telur tidak digunakan dalam bahan jika tertulis “lesitin (turunan kacang kedelai)” atau hanya tertulis “lesitin”.

Selain itu, Food Allergy mmenyebutkan bahwa 21 bahan alergen dipertimbangkan sebagai “setara dengan bahan baku tertentu” dan direkomendasikan untuk diberi label sebanyak mungkin. Itu sebabnya pada beberapa produk kalian mungkin akan menjumpai “pengemulsi (turunan kacang kedelai)” untuk menghindari orang-orang yang memiliki alergi tersebut agar tidak mengonsumsinya.

Lihat Juga

Sertifikasi Halal dan Konsep dari Muslim-Friendly Di Jepang

Beberapa jawaban dari FAQ (Pertanyaan yang sering ditanyakan/tanya jawab) perusahaan makanan Jepang

Data per 11 Januari 2022. Subjek dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Nissin Foods

Salah satu perusahaan makanan terbesar, Nissin Foods mendeskripsikan asal usul shortening yang terkandung dalam sereal dan makanan ringan pada produk mereka sebagai berikut.

Sumber Nissin FAQ

Tanya (T): Apakah shortening yang digunakan pada sereal dan makanan ringan berasal dari turunan tumbuhan? Atau dari turunan hewan?

Jawab (J): Shortening yang digunakan oleh Nissin dibuat dari minyak dan lemak tumbuhan yang utamanya berasal dari minyak kelapa sawit. Tapi, beberapa pengemulsi yang digunakan untuk shortening menggunakan bahan mentah dari turunan hewan yang disuling (lemak babi) (karena mereka menyuling bahan mentah, mereka tidak menyertakannya pada kandungan alergen protein).

Selanjutnya, terkait dengan pengemulsi, mereka menyebutkan hal di bawah ini.

Sumber: Nissin FAQ

T: Apakah pengemulsi yang digunakan pada sereal dan makanan ringan berasal dari turunan tumbuhan? Atau dari turunan hewan?

J: Lesitin yang digunakan adalah turunan kedelai. Beberapa bagian dari pengemulsi shortening menggunakan bahan-bahan turunan hewan yang disuling (lemak babi).

Ishiya Co., Ltd

Sementara itu, Ishiya Co., Ltd yang memproduksi makanan ringan terkenal dari Hokkaido, Shiroi Koibito, menjawab pertanyaan sebagai berikut.

Sumber: Ishiya FAQ

T: Apakah shortening yang digunakan dalam pembuatan Shiroi Koibito berasal dari turunan tumbuhan atau turunan hewan?

J: Kami menggunakan kedua-duanya yaitu lemak dan minyak tumbuhan serta lemak dan minyak hewan.

T: Apakah Shiroi Koibito halal?

J: Bahan mentah yang digunakan pada Shiroi Koibito tidak bersertifikasi halal.

Ishiya Co., Ltd tidak menyebutkan apapun mengenai pengemulsi. Dalam beberapa kasus, kalian mungkin akan menemukan pengemulsi dari turunan kedelai yang tertulis pada bagian belakang bungkus produk tersebut.

Bourbon Corporation

Perusahaan ini terkenal dengan produk biskuit coklatnya yaitu Alfort, dan mereka menjawab pertanyaan pada website mereka sebagai berikut.

T: Apakah shortening yang digunakan pada produk-produk  Bourbon berasal dari turunan tumbuhan atau turunan hewan?

J: Produk-produk Bourbon menggunakan shortening berbahan dasar tumbuhan.

Tetapi, mereka tidak menyebutkan pengemulsi yang mereka gunakan.

Jadi, Apakah Kita Bisa Mengonsumsi Shortening dan Pengemulsi?

Salah satu tanda jika produk tersebut dapat dikonsumsi adalah label “turunan tumbuhan”. Label ini sangat penting tidak hanya untuk umat Muslim tapi juga untuk mereka yang memiliki alergi dan bagi para vegetarian dan vegan.

Berdasarkan deskripsi di atas, shortening utamanya dibuat dari hewan pada zaman dulu, sedangkan untuk saat ini umumnya banyak yang menggunakan keduanya yaitu turunan tumbuhan dan turunan hewan. Ada kemungkinan mereka menggunakan kedua-duanya sekaligus (mencampurkan antara tumbuhan dan hewan) dalam beberapa kasus. Sementara itu, pengemulsi utamanya terbuat dari bahan turunan tumbuhan. Jadi, lebih kemungkinan lebih aman untuk menghindari produk dengan kandungan shortening di dalamnya.

Jika kalian tertarik membeli suatu produk, lebih aman untuk bertanya kepada perusahaan manufaktur untuk informasi detil atau cek laman FAQ di website resmi mereka.

*Artikel ini menjelaskan kandungan/bahan-bahan dasar. Perlu dicatat bahwa kemungkinan adanya kontaminasi selam proses pengolahan di pabrik. Silahkan bertanya langsung pada setiap perusahaan untuk info lebih lanjut.

Lihat Juga

Apakah Mirin Halal? Semua Hal Mengenai Bumbu Tradisional Jepang Ini
Apakah Shoyu (Kecap Asin) Halal? Ragam Shoyu Halal di Jepang
Apakah Ada Miso yang Bersertifikat Halal di Jepang?