This post is also available in: 日本語 English
Jepang Semakin Memahami Kebutuhan Wisatawan Muslim
Jepang terus berbenah untuk menjadi destinasi yang lebih inklusif bagi wisatawan internasional, termasuk Muslim. Seiring meningkatnya jumlah wisatawan Muslim yang berkunjung, kebutuhan akan makanan halal menjadi perhatian utama. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menyediakan opsi makanan yang aman dan sesuai.
Untuk mengatasi hal ini, Seminar Food Diversity diadakan di Pusat Budaya dan Pariwisata Asakusa, yang dihadiri oleh 20 profesional dari pusat informasi wisata, hotel, restoran, dan organisasi pariwisata di seluruh Kota Taito.
Seminar ini bertujuan untuk membantu pelaku industri memahami kebutuhan wisatawan Muslim, sekaligus membahas konsep keberagaman kuliner yang lebih luas, termasuk pilihan vegetarian dan vegan.
Wawasan dari Perspektif Muslim
Seminar ini menghadirkan Nazaya Zulaikha, seorang influencer Muslim asal Indonesia yang saat ini menetap di Jepang. Berkarier di bidang keberagaman makanan dan pariwisata sebagai perwakilan dari Food Diversity, Inc., ia aktif memperkenalkan konsep inklusivitas bagi wisatawan mancanegara terutama wisatawan Muslim melalui berbagai platform.
Dalam seminar ini, Nazaya berbagi wawasan tentang cara Jepang bisa lebih ramah bagi wisatawan dengan keberagaman kebutuhan makanan, terutama bagi Muslim.
Keberagaman Makanan: Halal Jadi Sorotan
Seminar ini menghadirkan Nazaya Zulaikha, seorang influencer Muslim asal Indonesia yang menetap di Jepang. Dengan pengalamannya dalam industri pariwisata dan perwakilan dari Food Diversity, Inc., Nazaya berbagi wawasan tentang cara Jepang bisa lebih ramah bagi wisatawan dengan keberagaman kebutuhan makanan dan bagaimana makanan halal menjadi bagian penting dalam tren keberagaman makanan di Jepang.
Seminar ini membahas empat poin utama:
1. Apa Itu Food Diversity dan Mengapa Halal Penting?
Peserta memahami konsep keberagaman makanan, termasuk perbedaan antara halal, vegetarian, dan vegan, serta bagaimana restoran bisa beradaptasi untuk menarik lebih banyak wisatawan.
2. Mengapa Restoran Halal Semakin Dicari?
Nazaya menjelaskan karakteristik restoran yang paling disukai wisatawan Muslim, termasuk bagaimana sebuah restoran bisa mendapatkan sertifikasi halal dan menyediakan pengalaman bersantap yang nyaman bagi Muslim.
3. Bagaimana Wisatawan Muslim Menemukan Restoran Halal?
Mayoritas wisatawan Muslim mencari informasi melalui aplikasi dan platform online seperti Google Maps, Halal Gourmet Japan, dan media sosial. Oleh karena itu, restoran dan tempat wisata perlu memastikan informasi mereka mudah ditemukan dan akurat.
4. Perspektif Wisatawan Muslim di Jepang
Melalui diskusi interaktif, peserta diajak untuk melihat langsung tantangan yang dihadapi wisatawan Muslim di Jepang dan mencari solusi praktis untuk meningkatkan pengalaman mereka.
Banyak peserta merasa bahwa seminar ini sangat bermanfaat, terutama karena mereka bisa berdiskusi langsung dengan seorang Muslim dalam bahasa Jepang, sebuah kesempatan yang jarang terjadi dalam industri ini.
Tantangan di Lapangan: Apa yang Masih Perlu Dibenahi?
Pada sesi diskusi, peserta berbagi tantangan nyata yang mereka hadapi saat menangani wisatawan mancanegara, terutama mereka dengan keberagaman kebutuhan makanan. Beberapa di antaranya:
- Rekomendasi makanan musiman yang halal masih sulit ditemukan – banyak wisatawan ingin mencoba makanan khas Jepang, tetapi sering kali tidak tersedia dalam versi halal.
- Restoran yang belum siap melayani pelanggan mancanegara, terutama Muslim – beberapa wisatawan Muslim harus mengandalkan makanan instan yang mereka bawa sendiri karena pilihan makanan halal masih terbatas.
- Kurangnya informasi akurat di pusat wisata – meskipun wisatawan mencari informasi online, banyak yang tetap datang ke pusat informasi untuk bertanya langsung. Hal ini menjadi tantangan jika staf tidak memiliki informasi terbaru.
Langkah ke Depan: Jepang yang Lebih Ramah Muslim
Seminar ini mengungkap bahwa permintaan akan makanan halal dan layanan ramah Muslim semakin meningkat di Jepang. Untuk menjawab tantangan ini, restoran, hotel, dan pusat informasi wisata perlu:
- Meningkatkan kolaborasi antara pelaku industri agar informasi tentang restoran dan layanan halal lebih mudah diakses.
- Melatih staf agar lebih memahami kebutuhan wisatawan Muslim dan mampu memberikan rekomendasi yang tepat.
- Memanfaatkan platform online agar wisatawan Muslim bisa menemukan tempat makan halal dengan lebih mudah.
- Mengadakan lebih banyak seminar dan diskusi untuk terus meningkatkan pemahaman tentang pariwisata halal di Jepang.
Dengan meningkatkan layanan dan pemahaman tentang kebutuhan wisatawan Muslim, Jepang bisa menjadi destinasi yang lebih inklusif dan ramah bagi semua wisatawan.