This post is also available in: English
Lelah dengan Hiruk-Pikuk Tokyo? Ayo Jelajahi Aichi, Permata Tersembunyi di Jepang! Tokyo memang seru, tapi setelah beberapa hari terjebak di antara gedung pencakar langit dan keramaian stasiun Shinjuku, kamu pasti ingin merasakan sisi Jepang yang lebih autentik, tenang, dan tetap penuh kejutan.
Selamat datang di Aichi, destinasi muslim-friendly di jantung Jepang. Aichi bukan hanya sekadar tempat persinggahan antara Tokyo dan Osaka, tapi sebuah destinasi yang menawarkan pengalaman berbeda di mana warisan samurai masih hidup, teknologi berkembang pesat, dan keindahan alam di awal musim semi yang tersembunyi siap menanti. Dari kastil bersejarah Nagoya hingga museum khusus mengenai sejarah Toyota, dari pasar tradisional hingga senbei buatan sendiri di Mihama, semua ada di sini—tanpa harus berdesak-desakan seperti di kota-kota besar lainnya.
Jadi, kalau kamu ingin perjalanan yang lebih berkesan, lebih bermakna, dan jauh dari jalur mainstream, Aichi adalah destinasi yang wajib masuk dalam bucket list-mu! Ayo baca terus artikel ini untuk mengikuti perjalanan empat hari 3 malam di Aichi!
Hari pertama di Aichi: Menelusuri Jejak Samurai, Menyelami Seni dan Menikmati Kota Modern di Nagoya
Hari pertama di Aichi dimulai dari menelusuri jejak samurai dengan mengunjungi Kastil Nagoya, simbol kejayaan klan Tokugawa yang berdiri sejak 1615. Di dalamnya, Hommaru Palace yang telah direstorasi menghadirkan pengalaman seolah kembali ke masa samurai dengan arsitektur khas dan lukisan emas yang megah. Kamu akan terkagum-kagum dengan keindahan tiap ruangannya.

Kastil Nagoya
Setelah menyelami sejarah, perjalanan berlanjut ke Tamesaburo Memorial Museum dan Furukawa Art Museum, tempat di mana seni dan budaya Jepang terasa begitu hidup melalui koleksi lukisan klasik serta pengalaman minum teh di tengah taman yang tenang. Suasana yang begitu tenang seakan menjadi pelarian sempurna dari hiruk-pikuk kota, membiarkanmu larut dalam harmoni alam dan budaya.
Setiap gigitan manisan khas Jepang menghadirkan rasa yang lembut dan kaya makna, karena dibuat dengan bahan-bahan musiman yang dipilih secara khusus. Di tempat ini juga menyediakan ruangan yang bisa kamu pakai untuk sholat. Jika kamu ingin sholat, silahkan beri tahu petugas di bagian tiket di Furukawa Art Msueum saat kamu membeli tiket masuk museum.

Menikmati kebun bergaya Jepang (di dalam Tamesaburo Memorial Museum)

Kebun jepang klasik di Tamesaburo Memorial Museum
Untuk makan siang, Yamamotoya cabang Ookute menawarkan miso-nikomi udon khas Nagoya yang muslim-friendly, dengan mi buatan tangan dan miso yang telah difermentasi selama tiga tahun.

Miso nikomi udon, makanan khas Nagoya di Yamamotoya cabang Ookute
Sore harinya, Distrik Perbelanjaan Osu menjadi tempat ideal untuk berburu oleh-oleh, barang vintage, serta menikmati jajanan khas Jepang. Menjelang malam, Oasis 21 dan Chubu Electric Power MIRAI TOWER menawarkan pemandangan kota Nagoya yang spektakuler dengan arsitektur futuristiknya.

Distrik perbelanjaan Osu

Oasis 21 dan Chubu Electric Power MIRAI TOWER
Perjalanan hari pertama ditutup dengan bermalam di Courtyard by Marriott Nagoya, hotel modern yang menyediakan makanan Vegetarian. Menu yang wajib kamu coba untuk makan malam adalah Classic Crust Four Cheese Pizza, Pizza yang kaya dengan keju dan sangat renyah serta Spageti Aglio e Olio, pasta yang terlihat sederhana tapi sangat kaya akan rasa. Selain itu, lokasi hotel ini strategis dekat berbagai tempat wisata utama.

Classic crust four cheese pizza dan spageti Aglio e Olio di Courtyard by Marriott Nagoya
Hari ke-2 di Aichi: Mengenal Jepang Lebih Dekat: Teknologi Toyota, Kemegahan Inuyama, dan Cita Rasa Tradisional
Hari kedua di Aichi dimulai dengan kunjungan ke Toyota Commemorative Museum of Industry and Technology, tempat yang menunjukkan bagaimana inovasi berkembang dari masa ke masa.

Paviliun mobil
Kamu tahu nggak? Sebelum menjadi raksasa otomotif dunia, Toyota sebenarnya berawal dari industri tekstil. Museum ini memiliki zona interaktif di mana pengunjung bisa mencoba mesin tekstil tradisional, melihat demonstrasi pembuatan mobil, serta menikmati informasi dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Museum ini menyediakan nasi kari Jepang bersertifikasi halal serta fasilitas muslim-friendly, termasuk tempat sholat dengan ruang terpisah untuk pria dan wanita. Di setiap ruangan juga terdapat penanda arah kiblat, memastikan kenyamanan bagi pengunjung Muslim.

Ruang sholat di Toyota Commemorative Museum of Industry and Technology
Setelah eksplorasi teknologi, makan siang di Restoran Kusumura menjadi pengalaman unik dengan hidangan berbasis tahu yang diolah secara kreatif, seperti kembang tahu dengan tekstur lembut menyerupai sashimi. Daging yang digunakan untuk menu muslim-friendly tersertifikasi halal dan alat-alat masak pun khusus sehingga kamu tidak perlu khawatir. Di buku menu pun mereka tuliskan semua bahan-bahan tersertifikasi halal untuk masakan mereka.

Menikmati hidangan lengkap yang ramah Muslim di restoran Kusumura

Yuba rebus yang dibumbui dengan minyak wijen di restoran Kusumura
Perjalanan berlanjut ke Kastil Inuyama, yang merupakan menara kastilnya tertua di Jepang ini berdiri kokoh di atas bukit dengan pemandangan Sungai Kiso yang menawan.

Kastil Inuyama
Kastil Inuyama adalah salah satu harta nasional Jepang. Berjalan di lorong-lorong kayunya membawa sensasi seolah kembali ke era samurai, sementara di puncaknya, panorama kota Inuyama terlihat begitu memesona.
Tak jauh dari kastil, Sanko Inari Shrine dengan gerbang torii merah dan ema berbentuk hati atau papan doa menjadi daya tarik bagi mereka yang mencari keberuntungan dalam cinta. Hari ke-2 ditutup dengan pengalaman akan budaya Jepang yang kaya dan mengesankan.
Hari ke-3 di Aichi: Menjelajahi Keindahan Alam dan Kuliner Aichi – Dari Mihama ke Gamagori
Hari ini, perjalanan dimulai dari Mihama Town, sebuah wilayah pesisir yang terkenal dengan hasil lautnya, sebelum melanjutkan eksplorasi ke Gamagori, kota tepi laut yang menyuguhkan panorama indah dan pengalaman budaya unik.
Destinasi pertama adalah Ebisen Park, tempat terbaik untuk mengetahui lebih banyak mengenai senbei udang, camilan khas Jepang yang gurih dan renyah. Tak hanya mencicipi, pengunjung juga bisa mencoba membuat sendiri senbei dengan berbagai varian rasa, menjadikannya pengalaman kuliner yang interaktif dan menyenangkan.
Di Ebisen Park terdapat 50 jenis rasa senbei buatan tangan dari bahan-bahan berkualitas di setiap bagian di Jepang. Namun perlu berhati-hati karena beberapa produk mengandung gelatin atau mirin, dan kamu bisa meminta bantuan staf untuk memilih varian yang aman dikonsumsi.

Hore! Berhasil membuat senbei dan jajanan cumi-cumi!
Selanjutnya, perjalanan berlanjut ke Gamagori Orange Park. Walaupun namanya “Orange Park”, namun di tempat ini tidak hanya selalu tentang jeruk. Pengunjung dapat merasakan langsung pengalaman memetik buah stroberi yang segar dari bulan Januari sampai Mei ataupun buah musiman lainnya yang terus berganti sepanjang tahun. Selain itu, di sini terdapat restoran yang menawarkan menu seafood Muslim-friendly khas Gamagori.

Memetik stroberi
Setelah menikmati kelezatan hasil bumi lokal, destinasi berikutnya adalah Pulau Takeshima, yang terhubung ke daratan melalui jembatan sepanjang 387 meter, menawarkan pemandangan laut yang tenang dan pepohonan hijau yang menjadi tempat singgah burung migran dari Siberia. Di puncak pulau, berdiri Kuil Yaotomi, tempat pemujaan Dewi Benten yang dipercaya membawa keberuntungan dalam percintaan dan kehidupan.

Takeshima
Hari yang penuh eksplorasi ini ditutup dengan pengalaman relaksasi di Hiranoya Inn & Sauna, penginapan tradisional yang menyatu dengan alam. Dengan kamar-kamar bernuansa Jepang, jendela yang menghadap Teluk Mikawa, serta pengalaman sauna untuk menyelaraskan tubuh dan pikiran, tempat ini menawarkan ketenangan setelah seharian bertualang. Untuk makan malam, tersedia full-course makanan laut khas Gamagori yang disajikan dengan tampilan indah dan tentunya muslim-friendly, menciptakan suasana hangat seperti menikmati masakan rumah Jepang.

Menu yang ramah Muslim
Tak lupa, di sini juga tersedia sarapan dengan sistem prasmanan lengkap dengan label kandungan makanan untuk memastikan kenyamanan bagi wisatawan Muslim. Hiranoya Inn dan Sauna cocok untuk pasangan bulan madu maupun keluarga, dengan suasana tradisional yang memungkinkan pengunjung mengenakan yukata dan berfoto di berbagai sudut estetiknya.

Menikmati arsitektur dari Hiranoya Inn sembari mengenakan yukata
Hari ke-4 di Aichi: Dari Kuil Bersejarah hingga Ladang Bunga Canola di Irago Nanohana Garden: Akhir yang Sempurna untuk Petualangan Aichi
Perjalanan hari keempat dimulai dengan mengunjungi Toyokawa Inari (Kuil Myogon-ji), salah satu kuil inari paling terkenal di Jepang yang dikenal sebagai tempat pemujaan Dewa Kesuburan, Keberuntungan, dan Kemakmuran. Deretan patung rubah batu yang menghiasi jalan setapak menciptakan suasana mistis, sementara gerbang torii dan taman kuil yang asri menawarkan banyak spot estetik untuk berfoto.

Barisan patung batu rubah
Setelah menikmati keindahan Toyokawa Inari, mari kita beristirahat sejenak di Toyohashi Roadside Station. Dengan tempat parkir yang luas di sini Anda dapat berbelanja cemilan khas Toyohashi yang sangat terkenal yaitu Black Thunder. Di sini juga terdapat beberapa restoran dan yang paling menarik adalah Anda dapat menemukan hasil bumi segar sekitar dengan harga yang murah seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan juga bunga-bunga.
Setelah beristirahat sejenak, perjalanan dilanjutkan menuju Masjid Toyohashi untuk sejenak beribadah. Masjid ini juga berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat muslim, menyediakan madrasah untuk anak-anak dan berbagai kegiatan sosial budaya. Masyarakat muslim di Toyohashi termasuk Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Toyohashi memegang peranan penting dalam pengelolaan dan pengembangan masjid ini.

Bersama komunitas Muslim di Toyohashi
Perjalanan berlanjut ke Irago Nanohana Garden, di mana hamparan bunga nanohana kuning cerah bermekaran, menyambut awal musim semi dengan penuh kehangatan. Nanohana merupakan bahasa Jepang dari bunga Kanola. Di sini, kamu bisa menulis kartu pos dengan pilihan gambar sesuai dengan harapan yang berbeda lalu memasukannya ke Kotak Pos Kebahagiaan, mengirimkannya kepada orang terkasih dengan keyakinan bahwa kebahagiaan akan datang pada mereka sesuai jenis harapan dari kartu pos yang kamu kirim.

Di tengah-tengah ladang bunga Nanohana
Dari bukit taman ini, panorama Samudera Pasifik membentang luas, menciptakan latar sempurna untuk foto terakhir sebagai kenangan dari perfektur Aichi. Hanya sekitar 10 menit berkendara, sebuah mushola terletak di pusat informasi turis di Irago Crystal Port Roadside Station, Tahara. Mengunjungi Taman Irago Nanohana adalah cara yang sempurna untuk menikmati alam sebelum kembali ke Centrair.
Tak terasa, petualangan di Aichi hampir mencapai titik akhir! Sebelum pulang, mampirlah ke Flight of Dreams di Centrair Airport, di mana kamu bisa melihat langsung Boeing 787 pertama (ZA001) yang megah dan mencoba Luxury Flight Simulator (berbayar) untuk merasakan sensasi menerbangkan pesawat.
Jelajahi Exhibition Area yang interaktif, pelajari mekanisme penerbangan, dan rasakan pengalaman seolah berada di dalam kokpit sungguhan! Sebagai persiapan kembali ke Indonesia, Centrair Airport juga menyediakan ruang sholat dengan fasilitas wudhu yang nyaman, memastikan perjalanan tetap tenang dan berkesan.

Flight of Dreams
Empat hari menjelajahi Aichi membawa pengalaman yang begitu kaya—dari kastil bersejarah dan kuil megah hingga ladang bunga yang memukau dan inovasi teknologi di dunia penerbangan.
Perpaduan antara tradisi dan modernitas terasa di setiap sudut, menjadikan Aichi lebih dari sekadar destinasi, melainkan tempat di mana budaya, alam, dan sejarah bertemu dalam harmoni yang sempurna. Tak hanya menawarkan keindahan, Aichi juga ramah bagi wisatawan Muslim dengan banyaknya pilihan makanan halal dan fasilitas ibadah yang tersedia.
Dengan begitu banyak kenangan indah yang terukir, Aichi bukan hanya tempat persinggahan, tetapi destinasi yang wajib dikunjungi setidaknya sekali dalam seumur hidup. Saatnya meninggalkan Aichi dengan hati yang penuh rasa syukur dan membawa pulang cerita dengan begitu banyak pengalaman unik yang telah dilewati. Perjalanan di Aichi akan meninggalkan cerita yang akan terus teringat!

Sampai jumpa Aichi! Perfektur cinta dan pengetahuan!