This post is also available in: 日本語 English
Pengalaman Berwisata Ramah Muslim di Hitoyoshi!
Berlokasi di Prefektur Kumamoto, Hitoyoshi adalah kota menawan yang menawarkan perpaduan indah antara sejarah, budaya, dan keindahan alam.
Terletak di bagian selatan Prefektur Kumamoto, wisatawan dapat menaiki shinkansen dari Fukuoka ke Stasiun Shin-Yatsuhiro lalu berpindah ke bus lokal untuk mencapai Persimpangan Hitoyoshi.
Alternatif lainnya, kalian bisa menaiki Bus Limusin Bandara Kagoshima langsung ke Persimpangan Kagoshima. Untuk mendapatkan kenyamanan lebih, kami sarankan untuk menyewa mobil atau mengikuti tur bus pribadi agar dapat menjelajahi area tersebut dengan mudah.
Hari Pertama: Perjalanan Menuju Sejarah dan Cita Rasa
Petualangan kami dimulai dengan mengunjungi Secret Base Museum. Di sini, kami disuguhi cita rasa daging sapi panggang halal yang nikmat, memungkinkan kami menikmati cita rasa unik sambil belajar tentang kekayaan sejarah Jepang. Elemen intrik ditambahkan pada suasana luar ruangan, menjadikannya pengalaman yang benar-benar mengesankan.
Lihat Juga
Halal Roast Beef Rice Bowl Meets Local Foods at Secret Base Museum in Kumamoto Prefecture!
Selanjutnya, kemi naik E-Bikes yang disediakan oleh HASSENBA, menjelajahi jalan-jalan yang menawan dan menikmati keindahan Kuil Aoi Aso (Warisan Nasional Jepang!) dan Reruntuhan Kastil Hitoyoshi. E-Bikes adalah cara mengesankan untuk menempuh jarak yang lebih jauh dengan mudah, menawarkan perpaduan sempurna antara kemudahan dan eksplorasi.
Ketika hari hampir berakhir, kami check-in di Ryokan Ayunosato, di mana mereka menyambut kami dengan hospitalitas ramah Muslim yang luar biasa. Makan malam yang mereka sajikan luar biasa, menampilkan hidangan yang disiapkan dengan cermat untuk memenuhi kebutuhan diet kami tanpa mengurangi rasanya yang lezat. Suasana ryokan yang tenang memberikan suasana yang sempurna untuk melepas lelah dan merenungkan pengalaman pada hari itu.
Lihat Juga
Hari Kedua: Pengalaman Budaya yang Mendalam
Hari kedua dimulai dengan kunjungan ke Peternakan Jamur Tamogi, mempelajari jenis budidaya jamur yang cermat. Jamur akhir-akhir ini dikenal dengan pengaruh baiknya bagi kesehatan dan kecantikan. Puncak dari kunjungan ini adalah pengalaman memanen secara langsung, yang memberi kami apresiasi baru terhadap jamur sederhana ini.
Para peserta berkomentar, “Ini pertama kalinya saya mencicipi jamur Tamogi dan rasanya lezat bahkan saat dimakan mentah! Sangat segar!”.
Untuk makan siang, kami mengunjungi Ganko Tofu, toko dan restoran yang menawarkan hidangan berbahan dasar kedelai/tofu, di mana kami bisa menikmati sajian lezat serta segar, yang bahan-bahannya adalah produk lokal. Semua hidangannya sangat lezat, bahkan bagi yang tidak begitu suka memakan sayur-sayuran pun dapat menikmatinya dengan lezat!
Hidangan tofunya sungguh luar biasa, menampilkan keserbagunaan bahan pokok dan rasa yang lembut.
Perhentian kami selanjutnya adalah Perkebunan Teh Miyazaki, di mana kami disuguhi sesi mencicipi teh mendalam dan daifuku stroberi rasa teh yang lezat. Tanaman hijau subur di perkebunan dan pengetahuan yang dibagikan oleh para ahli teh menjadikannya pengalaman-pengalaman yang kaya.
Sore harinya, kami mengunjungi Hitoyoshi Craft Park Ishino Kouen. Di sini, kami memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan kerajinan tangan tradisional, melukis kotak-kotak kayu kecil. Pengalaman langung ini memungkinkan kami memanfaatkan kreativitas kami dan membawa pulang suvenir unik buatan tangan.
Hari kami berakhir di Ryukinka no Sato, sebuah rumah tradisional Jepang yang diubah menjadi fasilitas akomodasi, tempat kami bisa berpartisipasi dalam kelas memasak tradisional yang dipandu oleh sang pemilik. Kami belajar cara menyiapkan masakan asli Jepang menggunakan bahan-bahan halal yang kemudian kami nikmati bersama untuk makan malam.
Pengalaman ini tidak hanya mendidik tapi juga menumbuhkan rasa persahabatan di antara para peserta.
Lihat Juga
Pengalaman Wisata Halal yang Unik di Jepang: dari Retret Onsen sampai Upacara Minum Teh
Hari Ketiga: Kenikmatan Kuliner dan Wawasan Budaya
Hari terakhir kami di Hitoyoshi dimulai dengan kunjungan ke Toko Tachiyama, tempat kami menikmati upacara minum teh hijau Jepang (matcha). Lingkungan yang tenang dan proses pembuatan matcha yang rumit memberikan rasa ketenangan yang mendalam.
Kami juga berkesempatan menghias ohagi (bola nasi manis) oleh Cafe Kotoka dan berpakaian kimono tradisional, menambah sentuhan budaya pada pengalaman tersebut.
Dalam menghias ohagi, kami mencoba membuat kelopak bunga dan daun dengan pasta kacang merah manis. Meskipun sulit, berkata hal-hal seperti, “Hasilnya tidak benar! Coba sekali lagi!” semua orang tertawa dan bersenang-senang.
Perjalanan diakhiri dengan kunjungan ke BBQ Zenkai Meat dan kunjungan pabrik. Di sini, kami menikmati beragam daging halal yang disiapkan dengan sempurna sambil mendapatkan wawasan tentang proses produksinya. Kunjungan pabrik menyoroti komitmen merek terhadap kualitas dan inovasi.
Menikmatinya dengan saus yakiniku spesial Zenkai Meat, semua orang tidak bisa menahan diri untuk bilang, “Enak sekali!”.
Lebih jauh lagi, kami merasa senang bisa bertemu dengan para staf Muslim yang merupakan pemegang kunci penting dalam penyembelihan daging sapi secara halal, serta dapat mendengarkan kisah mereka.
Kami mengungkapkan rasa terima kasih kami dengan mengatakan, “Terima kasih atas dukungan Anda semua terhadap terhadap daging sapi halal di Jepang sehingga kami bisa menikmatinya tanpa rasa khawatir. Kami sangat menghargainya”.
Perjalanan FAM 3 hari kami di Hitoyoshi memadukan sejarah, budaya, dan gastronomi dengan sempurna. Dari mengunjungi museum yang belum dikenal luas dan berpetualang menggunakan E-bike sampai mengunjungi kebun teh dan mengikuti kelas memasak, setiap momen dipenuhi dengan hal baru dan kegembiraan.
Keramahan Hitoyoshi dan kekayaan warisan budayanya meninggalkan kesan mendalam, menjadikannya tujuan wisata yang sangat kami rekomendasikan bagi siapapun yang mencari pengalaman perjalanan yang autentik dan kaya.