This post is also available in: 日本語 English
Ramadhan, bulan suci yang ditunggu dengan suka cita oleh umat Muslim di seluruh dunia, tak terkecuali oleh Muslim Jepang! Bulan yang penuh kebahagiaan ini biasanya jatuh di awal musim panas dengan suhu udara anatara 20 ~ 28 derajat yang mengharuskan umat Muslim menjalankan puasa sekitar 16 jam.
Pada arikel ini, kami akan memperkenalkan Kaiji Kadir Wada, seorang Muslim Jepang yang merayakan tahun ke-5 nya dalam menjalankan Ramadhan setelah dia menjadi seorang Muslim.
Merayakan Tahun Ke-5 nya Menjalankan Ramadhan
Kaiji memulai menjalankan puasa satu tahun sebelum ia mengucapkan 2 kalimat syahad, jadi meskipun sebenarnya tahun ini adalah tahun ke-4 nya menjadi seorang Muslim (ia mengucapkan 2 kalimat syahadat pada tahun 2017), dia sudah menjalankan puasa untuk ke-5 kalinya pada Ramadhan 2021 ini. Pertama kali menjalankan puasa pastinya Kaiji merasa sangat berat, tapi dia menyebutkan bahwa pengalaman tersebut memberikan banyak pelajaran.
Bagaimana Dirinya Belajar Shalat dan Membaca Al-Quran
Untuk belajar melakukan shalat, dia melihat Youtube tentang cara shalat untuk anak-anak. Dan saat dia menemukan kesulitan atau ada yang tidak dia pahami saat belajar sendiri, dia mencoba mencari tahu jawabannya dengan bertanya kepada teman-teman Muslim yang lainnya.
Sepanjang proses pembelajaran, dia menemukan di beberapa gerakan shalat ada sedikit perbedaan pada madhab (sekolah pemikiran untuk yurisprudensi Islam). Saat dia berada di Indonesia, yang merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, dia mengikuti orang-orang lokal dalam menjalankan shalat.
Satu Hari Puasa yang Dijalankan oleh Muslim Japan Muslim.
Di Jepang, Shalat Subuh akan dimulai sekitar pukul 03:30 pada bulan April ini, jadi ia perlu menyelesaikan sahur sebelum waktu subuh tiba. Oleh karena itu, dia biasanya bangun jam 03:00 untuk makan sahur. Makan sarapan di waktu yang masih sangat pagi adalah sesuatu yang tidak kita lakukan sehari, jadi dia lebih suka makan makanan yang sederhana dan baik untuk perut terutama yoghurt dengan selai stroberi dan buah.
Setelah menikmati santap sahur, dia biasanya melakukan salat sunnah 2 raka’at diikuti shalat Shubuh 2 rakaat dan membaca Al-Quran. Dalam beberapa kesempatan, dia bergabung dengan aktifitas klub komunitas pada pukul 04:00-05:00 pagi, langsung setelah selesai menjalankan shalat Shubuh atau kembali tidur sebelum memulai harinya dengan bekerja.
Dia menjalankan perusahaan agen perekrutan, Career Diversity Inc., dan pada dasarnya melakukan pekerjaannya dari rumah, terutama pada beberapa bulan pandemik ini, jadi dia tidak terlalu banyak terpengaruh oleh orang lain selama Ramadhan ini. Dia menyebutkan bahwa sebenarnya tidak ada yang berubah pada keseharian aktifitas kerja seperti biasanya dan sama produktifnya dalam bekerja setiap harinya.
Lihat Juga
What is Career Diversity Inc? Greetings from CEO (Video)
Meskipun begitu, berdasarkan penuturannya, dia mendengar tentang temannya sesama Muslim bahwa mereka berjuang untuk mengatur waktu bekerja mereka selama Ramadhan. Kaiji yang pernah berada di Indonesia untuk bekerja, merasakan sendiri perbedaan bagaimana umat Muslim mengatur waktu dalam sehari antara bekerja dan puasa di Indonesia maupun di Jepang, dia merasakan mulai dan selesai berkerja 1 jam lebih awal selama Ramadhan.
View this post on Instagram
Lihat Juga
5 Things Muslims Need to Know When Working in Japan
New Prayer Space in Tokyo Skytree!
Dia mengambil istirahat kilat untuk shalat setiap waktu shalat tiba. Khususnya selama Ramadhan, dia istirahat dari pekerjaannya jam 18:00 untuk menyiapkan buka puasa dan shalat Maghrib yang biasanya datang pada pukul 18:15-18:20 (di awal Ramadhan dan makin lama makin lambat waktunya bersamaan dengan berkahirnya Ramadhan).
View this post on Instagram
Lihat Juga
Iftar Meals in Halal Restaurants in Japan
Break Your Fast With These 3 Japanese Traditional Foods & Drinks For a Fascinating Iftar Time (Ramadhan 2021)
Karena ia menyiapkan makanan berbuka puasa oleh dirinya sendiri, dia cenderung untuk membuat makanan sederhana dan dengan sangat cepat. Dia selalu memulai buka puasa dengan 3 buah kurma sebagai Takjilnya. Dalam 5 hari kebelakang ini, dia menyantap berbagai macam makanan untuk berbuka puasa seperti paratha, dan kare udang, nasi dengan natto, telur mentah, Indomie dengan nasi (kombinasi terkenal diantara orang Indonesia),mie celup, dan saat dia punya waktu, dia pergi ke untuk menikmati kari ayam mentega India.
Dia menerima banyak pertanyaan tentang menu buka puasa Jepang dari teman asing yang kebanyakan asalnya dari negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Karena mayoritas penduduk di Jepang bukan Muslim, jadi tidak ada makanan spesial berbuka puasa atau makanan sepktakuler dengan nuansa Ramadhan karena orang Jepang tidak memiliki hudaya tersebut. Maka dari itu, dia makan makanan normal seperti kesehariannya biasa dengan diaransemen sesuai moodnya pada saat itu.
Lihat Juga
Iftar Meals in Halal Restaurants in Japan
Break Your Fast With These 3 Japanese Traditional Foods & Drinks For a Fascinating Iftar Time (Ramadhan 2021)
Setelah menikmati makanan dan menyelesaikan shalat, dia kembali bekerja untuk menyelesaikan tugasnya yang harus diselesaikan dalam satu hari.
Aktifitas Islami Selama Ramadhan
Seperti yang disebutkan di atas, dia memiliki aktifitas komunitas di pagi hari setelah selesai santap sahur dan shalat Shubuh. Ini adalah kegiatan baru yang dimulai pada Ramadhan ini. Aktifitas-aktifitas ini difasilitasi dan diadakan oleh komunitas orang Indonesia yang memperbolehkan partisipan membagian pengetahuan, pengalaman, dien, dan masih banyak lagi dengan sesama partisipan.
Dalam beberapa tahun ini, dia senang berbuka puasa bersama-sama dengan sesama muslim di Masjid. Sayangnya, tidak ada suasana seperti itu pada tahun ini (sama dengan tahun lalu). Ada beberapa masjid yang menawarkan makanan berbuka puasa tapi dengan jumlah orang yang dibatasi dan memerlukan pendaftaran sebelumnya untuk menjaga dengan ketat jarak antara satu dengan lain. Tapi, kebanyakan masjid-masjid yang buka untuk mengadakan shalat Tarawih bersama dan jumlah raka’at dikurangi hingga menjadi 8 raka’at saja dikarenakan tingkat infeksi. Pada kasus ini, dia melakukan shalat Tarawih kadang-kadang di masjid, tapi sebagian besar dilakukan di rumah.
Beberapa masjid mengizikan i’tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Tapi, itu juga mungkin akan dibatasi dan diatur sampai batas tertentu karena pandemik.
Lihat Juga
The Prospect of Islamic Activities in Masjid of Japan in 2021
Ramadhan in Japan; How Muslims in Japan Prepare for Ramadhan This Year(2021)
Pelajaran Setiap Ramadhan Datang
Meskipun dia sudah merasakan pengalaman Ramadhan untuk yang ke-5 kalinya, dia sangat proaktif untuk berusaha dan membuat kemajuan dari dirinya sendiri, meskipun hanya sedikit, di setiap Ramadhan.
Ada satu hadis yang memberikan motivasi sangat kuat kepadanya.
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّات
“Tindakan (dinilai) dari motif (niat) (Hadis 1, 40 Hadis an-Nawawi).
View this post on Instagram
Dengan Hadis ini di hatinya, dia ingin menjaga motivasi dan maksud baik kapan saja dan di situasi apa saja. Tahun ini, tujuannya adalah mengembangkan batinnya dengan berfokus pada kontrol diri untuk menjadi manusia yang lebih baik, yang tidak hanya tentang wujud yang terlihat.