This post is also available in: English
Menjelajahi Lika Liku Ramadan yang Mengejutkan di Kalangan Warga Muslim Jepang
Di Jepang, ketika bunga sakura mulai membuka kelopaknya yang berwarna merah jambu dan putih, musim indah lainnya sudah di depan mata: Ramadan.
Namun di Negeri Matahari Terbit, bulan suci ini memiliki keunikan yang menyenangkan dan mempesona yang memadukan praktik Islam dengan budaya Jepang. Inilah mengapa Ramadan di Jepang merupakan pengalaman yang penuh kejutan.
1. “Puasa? 1 Bulan Penuh?!
Bayangkan ekspresi kebingungan dan kekaguman di wajah teman-teman Jepang ketika mereka pertama kali mendengar tentang Ramadan. “Kalian tidak makan dan minum selama 1 bulan penuh?!” mereka terkesiap, lalu tersenyum ketika mengetahui bahwa waktu berpuasa mulai dari fajar hingga senja.
Hal ini seringkali mengarah pada pertukaran yang membuat hati hangat (dan terkadang lucu) yang memperdalam persahabatan dan menyebarkan kegembiraan.
2. Jam Puasa yang Berubah Tergantung Musim Membawa Pengalaman Unik
Durasi puasa harian di Jepang bervariasi sesuai musim, menjadikan setiap Ramadan pengalaman yang berbeda.
Karena Ramadan 2024 jatuh pada musim semi, kami makan sahur pada pukul 04:00 dan buka puasa pada pukul 18:00 (bervariasi setiap hari dan untuk wilayah sekitar Tokyo. Silahkan periksa jadwal terbaru di wilayah kalian), sementara kami makan sahur sekitar pukul 02:30 dan buka puasa pada pukul 18:30 saat Ramadan jatuh pada awal musim panas seperti di tahun 2020 dan 2021.
View this post on Instagram
Tahun ini, kalian mungkin bisa menikmati buka puasa di bawah pohon sakura yang sedang mekar!
3. Iftar (Buka Puasa): Pesta Penuh Rasa dan Kegembiraan
Iftar atau buka puasa di Jepang adalah sebuah petualangan kuliner! Bayangkan berbuka puasa dengan pilihan masakan Jepang terbaik dan lezat! Mulai dari mochi yang kenyal hingga manisan pasta kacang merah, setiap buka puasa menghadirkan pengalaman spiritual yang berpadu dengan tradisi Jepang.
Lihat Juga
Penganan Jepang Halal untuk Ramadan 2024