This post is also available in: English

Janggut Sebagai Sunah untuk Umat Muslim

Menurut Sunah sebagaimana Nabi Muhammad SAW lakukan, dianjurkan untuk para pria agar menumbuhkan janggut. Di negara-negara Muslim, menjadi hal biasa melihat pria berjanggut di tempat umum seperti di dalam kereta, di pusat perbelanjaan, dan bahkan di tempat kerja juga.

Tapi, tidak seperti di negara-negara Muslim ini, Jepang bukan merupakan negara mayoritas Muslim dan non-Muslim merupakan mayoritas penduduk Jepang. Oleh karena itu, reaksi terhadap janggut juga berbeda dari mereka yang tinggal di negara Muslim.

Reaksi Terhadap Orang-Orang Berjanggut Secara Umum

Secara konvensional, memiliki janggut sering dikaitkan dengan kesan negatif seperti tidak rapih, tidak bersih, dan lain sebagainya. Jadi, pria Jepang cenderung mencukur janggut mereka saat mereka akan bepergian keluar ke tempat umum agar terlihat bersih dan rapi. Dari sudut pandang mode, mencukur/menghilangkan janggut menjadi bagian dari tren di kalangan pria muda. Satu survei unik* menunjukkan hampir 85% dari wanita Jepang diantara umur 20 sampai 39 tahun tidak menyukai pria berjanggut. Oleh karena itu, semakin banyak pria Jepang yang mencukur janggut mereka dan melakukan perawatan wajah.

*Survei  dilakukan oleh perusahaan Liberes KK pada tahun 2020 (referensi: https://www.atpress.ne.jp/news/207290).

Apakah diizinkan berjanggut di tempat kerja di Jepang?

Bicara secara teknis, berjanggut tidak dilarang secara hukum jadi kalian bisa tetap memilikinya selama di Jepang. Tapi, kalian juga perlu mengetahui peraturan perusahaan tempat kalian bekerja. Seperti yang dissebutkan di atas, berjanggut tidak begitu memiliki kesan yang baik terhadap orang Jepang. Untuk menghindari kekhawatiran semacam ini terhadap pelanggan/tamu, beberapa perusahaan sangat ketat terhadap masalah ini, terutama pada industri pelayanan dan servis seperti restoran, hotel, dan rumah sakit dimana kalian perlu berhadapan secara langsung dengan pelanggan.

Di lain sisi, kebanyakan perusahaan IT mengizinkan pegawai-pegawainya berjanggut karena mereka tidak perlu bertemu dengan pelanggan secara langsung  dan industri semacam ini cukup baru, mereka bisa mengelola pegawai secara fleksibel.

Jika kalian khawatir mengenai janggut di tempat kerja kalian, akan lebih aman untuk memastikannya terlebih dahulu dengan atasan atau bagian SDM.

Lihat Juga

5 Hal yang Perlu Diketahui Muslim Dalam Bekerja Di Jepang
Gegar Budaya (Culture Shock) yang Mungkin Kalian Hadapi Saat Tinggal di Jepang