This post is also available in: English
Pandangan dari Spesialis Wisata dalam Hal Makanan Halal, Wisata, dan Jepang Secara Dalam
Jepang, dengan warisan budayanya yang kaya serta pemandangan alamnya yang mempesona, telah menjadi tujuan wisata yang semakin populer bagi wisatawan Muslim.
Pada artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai pengalaman dan rekomendasi dari dua spesialis perjalanan berpengalaman, Ny. Khamisah Salamat dan Ny. Zaiton, yang membagikan pandangan mereka dalam menavigasikan Jepang kepada wisatawan Muslim yang baru pertama kali maupun yang sudah berkali-kali ke Jepang.
Dari pilihan makanan halal sampai petualangan yang tidak biasa, bergabunglah dengan kami untuk menemukan keajaiban Jepang melalui lensa penjelahah yang bersemangat ini!
Makanan Halal dan Pengalaman Menyantapnya
Saat waktunya mencari makanan halal di Jepang, Ny. Khamisah dan Ny. Zaiton meyakinkan kami bahwa wisatawan Muslim tidak perlu khawatir. Meskipun restoran halal terkonsentrasi di kota-kota besar seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka, restoran halal masih bisa ditemukan di seluruh Jepang, seperti yang diperbarui secara berkala oleh artikel FoodDiversity dan instagram Halal Media Japan.
Kuliner Jepang terkenal karena rasanya yang unik, dan wisatawan Muslim dapat menikmati kesempatan untuk menikmati hidangan Jepang selama kunjungan mereka di Jepang. Ny. Zaiton terutama menekankan pentingnya untuk tidak membiarkan pantangan dalam makan menghalangi kegembiraan dalam berwisata. Selain itu, Ny. Zaiton menambahkan, “Saat kalian menemukan makanan halal, pastikan kalian beli dan makan yang banyak. Tunjukkan dukungan kalian untuk mereka”.
Beliau menyarankan untuk membawa makanan sendiri atau mencoba makanan pilihan makanan lokal untuk memenuhi kebutuhan halal saat restoran halal tidak tersedia. Namun demikian, kedua spesialis ini mengungkapkan antusiasme mereka untuk mencari dan mencoba hidangan halal lokal jika memungkinkan, karena hal tersebut menambah dimensi pada proses penyelaman budaya.
Rencana Perjalanan untuk Wisatawan Muslim
Ny. Khamisah merekomendasikan rute klasik Tokyo, Kyoto, dan Osaka bagi wisatawan yang pertama kali ke Jepang, dikenal dengan nama “rute emas (golden route)”. Kota-kota ini menawarkan sebagian besar situs-situs bersejarah, landmark budaya, dan beragam atraksi untuk memikat para pengunjung.
Tapi, bagi mereka yang sudah pernah menjelajahi kota-kota utama, Ny. Khamisah dan Ny. Zaiton menganjurkan untuk berpetualang ke pedesaan agar menemukan permata tersembunyi Jepang.
Menurut Ny. Khamisah, “Menjelajah Jepang lebih dalam memberikan wisatawan sebuah pengalaman untuk merasakan sisi Jepang yang lebih otentik dan masih kurang dikenal, memberikan perspektif unik di luar apa yang biasa ditemukan di internet”.
Merangkul Keramahan dan Budaya Jepang
Salah satu aspek menonjol dari Jepang yang membuat Ny. Zaiton kagum selama kunjungan pertamanya ke Jepang adalah keramahan yang luar biasa serta budayanya yang menakjubkan. Sambutan hangat yang beliau terima meninggalkan kesan abadi, membuatnya kembali untuk perjalanan lainnya yang tak terlupakan.
Ny. Khamisah dan Ny. Zaiton bersama-sama merencanakan sebuah perjalanan ke Prefektur Aomori, yang terkenal dengan Kastil hirosaki dan apel yang lezat dan manis. Sebagai tambahan dalam mengunjungi tempat-tempat wisata populer dan menikmati kuliner halal, mereka bermaksud untuk menambah pengalaman wisata dengan menggabungkan aktivitas fisik seperti bersepeda, ke dalam rencana perjalanan mereka.
Dengan menggabungkan kegiatan jalan-jalan dengan kegiatan fisik yang menarik, mereka percaya wisatawan bisa mendapat apresiasi yang lebih dalam kepada tempat yang mereka kunjungi, bahkan menjalin hubungan yang lebih kuat dengan budaya lokal.