This post is also available in: English

Ditulis oleh : Swastika Kusumawati

Bulan Ramadhan sudah di depan mata dan para umat Muslim di seluruh dunia bersuka cita menyambut bulan yang ditunggu-tunggu ini.

Untuk sebagian dari kita yang menyambut bulan Ramadhan di negara asal, mungkin akan dipenuhi dengan kegembiraan seperti menyiapkan buka puasa dengan keluarga, melaksanakan shalat tarawih berjamaah di masjid, mengadakan kajian Al-Quran bersama, dan kegiatan khas Ramadhan lainnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by rohizal ロヒザル (@rohizal)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by R I S M A (@frismasari_)

Sementara itu, mereka yang tinggal di Jepang memiliki cerita lain tentang bagaimana melaksanakan ibadah Ramadhan di negeri sakura ini sambil menjaga keimanan dan niat agar menjadi lebih kuat.

Persiapan apa saja yang dilakukan menjelang Ramadhan, terutama tahun ini, di tengah – tengah pandemik? Apa saja pengalaman suka dan duka sebagai minoritas yang menjalankan ibadah Ramadhan di Jepang?

Di artikel kali ini kami akan memperkenalkan kepada kalian bagaimana para umat Muslim di Jepang menyiapkan Ramadhan.

Persiapan Khusus untuk Menyambut Ramadhan Tahun Ini

Para umat Muslim di Jepang memiliki beberapa persiapan khusus untuk menyambut Ramadhan

  • Menjaga tubuh dan pikiran, karena suhu udara dan cuaca di Jepang berbeda dengan negara asal. Di Jepang, Ramadhan biasanya jatuh di awal musim panas yang suhu udaranya dapat mencapat 20 sampai 28 derajat Celcius, terik matahari yang tinggi, dan suhu udara yang sangat lembab! Tingkat kelembaban yang tinggi inilah yang membuat orang-orang sangat cepat mengalami dehidrasi.
  • Mencari toko halal baik online atau offline untuk mendapatkan beberapa bahan makanan agar bisa distok di rumah. Beberapa di antaranya ada yang mencari toko-toko halal yang menjual bahan-bahan khas negara asal.
  • Membeli dan menstok makanan halal instan lebih banyak daripada biasanya karena biasanya diperlukan saat tidak memiliki waktu untuk menyiapkan makan sahur dan buka puasa.
  • Memeriksa jadwal shalat Tarawih, sahur, buka puasa, shalat Idul Ftri, dsb di masjid atau Kedutaan Besar Republik Indonesia (atau perwakilannya) yang terdekat dari tempat tinggal, karena setiap daerah memiliki perbedaan waktu meskipun hanya sedikit. Terutama untuk shalat Idul Fitri, dikarenakan masjid belum tentu ada di tiap tempat, biasanya bagi para umat Muslim yang di dekat rumahnya tidak ada masjid, mereka akan berkumpul dengan komunitasnya yang tinggal berdekatan dan melaksanakan shalat Idul Fitri bersama-sama.

  • Selama masa pandemik ini, para umat Muslim membangun kesadaran dengan memakai masker, menjaga jarak satu dengan yang lain, tidak menyentuh satu sama lain (bersalaman,dsb), termasuk saat Ramadhan.
  • Shalat selama masa pandemik

Lihat Juga

Halal Food at Japanese Supermarket; Your Halal Needs at Gyomu Super!
Deliver Your Shopping Directly to Your Home! Selections of Online Shops of Halal Foods That Will Make Your Day!

Perasaan saat Ramadhan Tiba…

Bagi mereka yang tinggal di Jepang, mungkin ada perasaan campur aduk saat Ramadhan datang.

Tentu saja, perasaan gembira dan bersyukur menyambut bulan suci Ramadhan karena bulan Ramadhan selalu ditunggu setiap tahun, tapi di sisi lain, ada sedikit perasaan kesepian karena tidak bisa berbagi dengan cara yang biasa dilakukan di negara asal.

Suasananya, nuansanya.

Tapi, semua itu membantu menguatkan keyakinan dan niat Muslim di Jepang untuk berkonsentrasi dan menjadi lebih dekat dengan Allah SWT.

Makanan berbuka puasa di masjid

Lihat Juga

Ramadan Kareem! Mrs. Koike, Tokyo Metropolitan Governor, Hosted Iftar

Pengalaman Suka dan Duka Menjalankan Ramadhan di Jepang

Ada dua sisi dari koin, yaitu sisi depan dan sisi belakang.

Sama juga dengan pengalaman menjalani Ramadhan di Jepang, terdapat dua sisi; suka dan duka. Keduanya memberikan pelajaran berharga yang membuat Ramadhan di Jepang lebih berwarna.

Meskipun hampir sama sekali tidak terasa suasana Ramadhan di Jepang (kecuali jika kalian pergi ke masjid), merayakan Ramadhan di tempat yang minoritas umat Muslim adalah tantangan untuk lebih fokus di bulan suci ini dan lebih berhati-hati dalam bertindak, dan hal tersebut bisa menjadi salah satu bentuk dakwah kepada orang lain.

Buka puasa bersama yang diadakan di Masjid sebelum masa pandemik

Hal yang menarik di sini adalah, karena sekeliling berjalan seperti biasa bahkan di bulan Ramadhan, sehingga Muslim di Jepang menjalani hari-hari dengan produktif seperti biasa sambil menjalani puasa.

Persiapan Kembali Pulang Ke Negara Asal Selama Masa Pandemik

Pandemik ini adalah hal diluar dugaan yang membuat rencana-rencana tidak berjalan dengan lancar. Kebanyakan Muslim di Jepang memilih untuk tetap tinggal di Jepang, tapi untuk beberapa orang yang memiliki kondisi khusus sehingga mengharuskan untuk kembali ke negara asal, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dari jauh hari.

  • Menyiapkan fisik dan mental. Pastikan untuk menjaga kesehatan tubuh, selalu berpikiran positif, dan selalu meminta petunjuk dari Allah SWT untuk menghindari stres selama masa pandemik ini.
  • Memeriksa persyaratan terbaru untuk keluar dan masuk lagi ke Jepang.
  • Menyiapkan keuangan lebih dari biasanya, karena saat kalian kembali ke negara asal di masa pandemik ini, pengeluaran mungkin akan bertambah 2-3 kali lipat dari biasanya (harga tiket pesawat yang naik, test PCR, dan sewa kamar hotel untuk karantina mandiri saat tiba di negara asal, dll).
  • Menyiapkan rencana kedua atau ketiga untuk mengurangi kepanikan saat rencana utama tidak berjalan lancar.

Bekerja di Jepang Selama Ramadhan

Menjalankan ibadah Ramadhan sambil bekerja di Jepang, terutama di perusahaan Jepang dimana mungkin kitalah satu-satunya orang yang menjalankan Ramadhan adalah pemandangan yang biasa. Dengan menjalankan puasa sambil bekerja, rekan kerja dan atasan biasanya akan mendapat pengetahuan tentang Ramadhan dari staf Muslim, juga memotivasi staf Muslim untuk lebih konsentrasi dalam bekerja.

 

Lihat Juga

 

Malaysian Muslimah Working in Japan ; “Effort Won’t Betray You”

Tapi di sisi lain, terkadang staf Muslim menghadapi waktu dimana mereka tidak bisa berbuka puasa tepat waktu karena pekerjaan yang mendesak atau volume yang banyak. Selain itu, biasanya rekan-rekan kerja akan khawatir saat kita berpuasa karena waktu menjalankan Ramadhan di Jepang lebih lama dibandingkan dengan negara-negara yang dilewati garis khatulistiwa (kira-kira 16 jam) dan suhunya sangat lembab!

 

Lihat Juga

 

5 Things Muslims Need to Know When Working in Japan
FAQ ; Working in Japan

Saat Ramadhan datang dan  mulai berpuasa, rekan kerja akan sering menanyakan kondisi staf Muslim karena merasa khawatir. Kalian bisa menjelaskan kepada mereka secara sederhana dan dengan cara yang mudah mereka pahami agar mereka dapat menciptakan lingkungan yang suportif untuk kalian. Lebih lanjut lagi, penting untuk mengetahui batasan kalian karena cuaca, suhu, dan beban kerja di Jepang cukup berbeda.