This post is also available in: English

Temukan Rasa dan Tradisi yang Menyegarkan dari Soumen

Di Jepang, saat angin semilir hangat musim panas berhembus ke seluruh penjuru negeri, terdapat satu hidangan yang mendominasi dalam memberikan sedikit penyegaran dari terik matahari yang panas, Soumen.

Mie gandum yang tipis dan lembut ini telah dicintai dari generasi ke generasi, menawarkan pengalaman kuliner unik yang membedakannya dari mie Jepang lainnya.

Pada artikel ini, kami menyelidiki asal-usul soumen, menggali mengapa mie ini menjadi kelezatan musim panas yang populer, menyorot perbedaan dengan mie lainnya, dan memandu kalian cara menikmati hidangan yang menarik ini.

Asal-Usul Soumen

Asal-usul soumen dapat ditelusuri kembali pada periode Nara (710-794 M) ketika seni pembuatan mie diperkenalkan dari Tiongkok. Seiring berjalannya waktu, pengrajin Jepang menyempurnakan seni membuat mie ini, menghasilkan untaian tipis yang indah seperti yang kita nikmati saat ini.

Mie dibuat dari tepung terigu berkualitas tinggi, diuleni, diregangkan untuk menghasilkan teksturnya yang sangat baik dan halus seperti sutra, menjadikannya permata kuliner yang benar-benar istimewa.

Mengapa Soumen Sangat Baik Dinikmati Pada Udara yang Panas

Popularitas soumen selama musim panas bisa dapat dikaitkan dengan gaya penyajiannya yang dingin. Biasanya disajikan di nampan bambu dengan air es, mie tetap dingin bahkan di hari-hari terpanas.

Presentasi unik ini tidak hanya memuaskan rasa lapar tapi juga menyediakan pelarian yang menyegarkan dari suhu yang terik.

Soumen vs Mie Jepang Lainnya

Sementara Jepang menawarkan beragam hidangan mie, soumen menonjol karena teksturnya yang sangat tipis dan lembut. Berbeda dengan udon yang kenyal atau ramen yang hangat, soumen menawarkan rasa yang ringan dan halus di mulut. Selain itu, waktu memasaknya yang cepat menjadikannya pilihan ideal untuk makanan cepat saji, memungkinkan setiap orang untuk menikmati cita rasa musim panas yang lengkap tanpa menghabiskan banyak waktu di dapur.

Keanggunan soumen yang minimalis merupakan perwujudan apresiasi orang Jepang terhadap kesederhanaan dan kemurnian.

Soumen: Seni Makan

Makan soumen adalah bentuk seni tersendiri. Kalian hanya perlu merebus mie selama satu hingga dua menit, segera cuci dengan air dingin, dan siap! Sekali mie tersedia di atas meja, pengunjung mencelupkan ke dalam saus tsuyu (saus yang terbuat kecap asin, mirin, dan kaldu dashi). Sebagai alternatif, beberapa orang lebih suka menuangkan sedikit saus di atas mie.

Topping seperti irisan daun bawang, parutan jahe, dan wasabi menambah semangat dan aroma ekstra.

Di Mana Membeli Soumen dan Saus Tsuyu?

Soumen bisa dibeli secara mudah di supermarket di Jepang, terutama selama musim panas ketika toko memajang barang-barang musiman di bagian depan, sehingga kalian akan dengan mudah menemukan soumen di sana.

Sementara itu, karena saus tsuyu dibuat dengan mencampurkan shoyu di dalamnya, kemungkin terdapat kandungan alkohol di dalamnya. Perusahaan Otafuku, perusahaan manufaktur saus terkenal Jepang, bekerja sama dengan restoran vegan Tokyo “Saido” dan meluncurkan saus tsuyu berbahan dasar sayuran (ramah vegan) yang bisa kalian dapatkan dengan mudah dari Amazon Jepang.

Saus tsuyu berbahan dasar sayuran dari Otafuku (Amazon Jepang).

Pilihannya lainnya adalah mie kuah bersertifikat halal dari perusahaan Maruju yang bisa juga kalian dapatkan dari Amazon Jepang.

Lihat Juga

Yakisoba Sauce and Umami Dashi Tsuyu, Two Japanese Seasonings by Vegan Restaurant SAIDO, and Otafuku Sauce

Sup mie bersertifikat halal perusahaan Maruju (Amazon Jepang).

Apakah Kalian Siap Menikmati Soumen Musim Panas Ini?

Soumen, mie musim panas Jepang yang menarik, menjalin sejarah, tradisi, dan esensi musim panas di setiap suapan.

Teksturnya yang halus dan seni dalam memakannya menawarkan pengalaman kuliner yang unik.