This post is also available in: English

Ditulis oleh: Wasistha Weesenha Putri

Apakah kalian tahu bahwa Jepang menempati peringkat 11 dalam hal negara yang memiliki jumlah Situs Warisan Dunia UNESCO? Jepang adalah rumah bagi 25 Situs Warisan Dunia; 20 situs budaya dan 5 situs alam. Salah satu situs warisan budaya yang terkenal adalah desa bersejarah yang disebut Shirakawa-go, yang juga merupakan destinasi populer untuk perjalanan musim dingin karena kalian bisa melihat pemandangan menakjubkan dari rumah bergaya Gassho dalam tumpukan salju tebal.

Pada artikel ini, saya ingin membagikan pengalaman pribadi saya pergi ke sana pada akhir bulan Desember tahun lalu.

Lihat Juga

How Allah Guides Me to Work in Japan (With Tips and Tricks)
5 Hal yang Harus Kalian Tahu Saat Akan Tinggal di Jepang

Tempat Seperti Apa Shirakawa-go?

Berlokasi di wilayah pegunungan Prefektur Gigu, Shirakawa-go adalah desa bersejarah yang mempertahankan salah satu dari arsitektur Jepang tradisional: Gassho-style. Fitur khusus dari atap jerami dan kemiringan curam dibuat untuk memungkinkan salju meluncur dengan mudah karena daerah tersebut dikatakan memiliki salah satu hujan salju terlebat di Jepang setiap musim dingin.

Bagaimana Pergi Ke Sana?

Shirakawa-go dulunya adalah wilayah yang tidak terjamah karena lokasi geografiknya yang dikelilingi oleh hutan dan akses terbatas ke desa yang bisa saja teblokir oleh salju yang turun. Bahkan hingga sekarang, satu-satunya jalan untuk menuju desa adalah dengan mobil atau bus. Tidak ada stasiun kereta api di dalam distrik dimana lokasi desa itu berada.

Jika kalian memiliki SIM Jepang, cara terbaik untuk ke sana adalah dengan mobil. Tapi jika kalian tidak memilikinya, kalian bisa memilih salah satu dari pilihan di bawah ini:

Dari Tokyo

  1. Naik Hokuriku shinkansen menuju Stasiun Toyama/Stasiun Kanazawa/Stasiun Shin-Takaoka, lalu naik bus lokal dari sana.
  2. Mengikuti tur bus yang dikelola oleh agen wisata. Karena ada banyak agen yang menawarkan rencana tur ini, kalian bisa cari di google dengan menggunakan kata kunci “Shirakawa-go bus tour from Tokyo(Bus tur Shirakawa-go dari Tokyo)” dan pilihlah satu yang paling cocok dengan kalian. Pilihan untuk ikut dalam tur bus sangat direkomendasikan karena biasanya tur sudah termasuk akomodasi untuk satu malam dan kalian tidak perlu khawatir untuk transfer kendaraan (pindah kereta atau bus)! Saya mengambil bus tur yang dikelola oleh H.I.S Travel. Titik keberangkatan adalah area parkir di depan Gedung Pemerintahan Tokyo Metropolitan di Shinjuku. Lokasinya mudah ditemukan dan hanya butuh waktu 10 menit berjalan kaki dari Stasiun Shinjuku.

Dari Nagoya dan Takayama

Ada beberapa bus langsung dari Nagoya dan Takayama yang menuju Shirakawa-go. Beberapa diantaranya mungkin membutuhkan pemesanan sebelumnya. Jadi, silahkan mengunjungi website dari perusahaan bus terlebih dahulu dan pastikan kalian mendapatkan semua informasi terbaru termasuk jadwal bus. (Selama pandemi ini, ada kemungkinan jadwal bus dibatalkan karena tidak terpenuhinya kuota penumpang).

Beberapa website perusahaan bus sebagai referensi:

Gifu Bus (Dari Nagoya)
Nohi Bus (Dari Takayama)
Hokutetsu Bus (Dari Takayama)

Dari Osaka/Kyoto

Naik kereta ekspres Thunderbird dari Stasiun Osaka menuju Stasiun Kanazawa, lalu naik bus lokal (Nohi bus atau Hokutetsu bus) dari sana.

Apa yang Bisa Dilihat Di Shirakawa-go?

Pemandangan musim dingin dari Shirakawa-go terlihat seperti surga terutama bagi kalian yang menyukai fotografi. Pemandangan serba putih dengan sentuhan nuansa Jepang kuno datang dari rumah bergaya Gassho yang menciptakan kombinasi sempurna dan akan menyegarkan mata (dan lensa kamera kalian)! Untuk menikmati pemandangan dari seluruh desa, kalian bisa pergi ke observatorium Tenshukaku (penjaga istana). Ada bus antar jemput (shuttle bus) yang beroperasi di antara desa dan Tenshukaku. Tapi, pastikan kalian mengecek jadwal sebelumnya karena ada kemungkinan bus tidak beroperasi akibat salju yang turun lebih lebat dari biasanya.

Tidak perlu khawatir, bahkan jika kalian tidak bisa pergi ke observatorium karena cuaca yang tidak memungkinkan saat itu, kalian tetap bisa menikmati keindahan desa dengan melihat rumah-rumah tradisional secara dekat. Ada tiga rumah yang dibuka secara umum untuk diperlihatkan interiornya: rumah Nagase, rumah Wada, dan rumah Kanda. Di dalam rumah-rumah tersebut, kalian bisa menemukan berbagai macam informasi tentang bagaimana mereka membangun rumah bergaya Gassho, pakaian tradisional yang mereka kenakan pada zaman dulu (dari sekitar era Meiji), bagaimana mereka membudidayakan ulat sutra untuk bertahan hidup, dll.

Loteng dari rumah Wada

Rompi Jepang pada zama dulu

Kepompong ulat sutra yang diawetkan didalam rak-rak kayu kecil

Poin-Poin Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengunjungi Shirakawa-go!

Seperti yang tertulis di atas, Shirakawa-go adalah salah satu wilayah yang memiliki curah salju paling lebat. Suhunya bisa turun hingga kira-kira mencapai -20°C atau bahkan lebih rendah pada puncak musim dingin. Oleh karena itu, kalian harus menyiapkan apa yang kalian akan kenakan dengan hati-hati.

  1. Sebuah mantel yang memadai, pakaian berteknologi penghantar panas (heat-tech)/long johns, dan sarung tangan adalah suatu keharusan untuk dibawa.
  2. Pastikan sepatu kalian tahan air (waterproof) dan tidak licin (disarankan memakai sepatu bot salju!).
  3. Bawalah beberapa hokkairo (semacam bungkusan yang berisi serbuk penghantar panas) yang akan membantu kalian terutama saat tangan mulai merasa dingin dan beku.
  4. Bawalah payung lipat yang mungkin akan menyelamatkan tubuh dan muka kalian dari salju saat salju turun lebih lebat.

Selain pakaian, hal selanjutnya yang perlu kalian perhatikan adalah bagaimana cara mencapai desa, yaitu kalian harus menyebarangi jembatan gantung. Ini mungkin adalah salah satu hal yang belum banyak orang ketahui.

Jembatan gantung tertutup oleh salju

Saya cukup terkejut saat sampai dan tahu tentang jembatan tersebut untuk pertama kalinya. Pada saat itu salju dan angin yang cukup kencang, sehingga saya perlu untuk ekstra hati-hati saat menyebrangi jembatannya yang licin dan tertutup salju sambil memegang payung dengan erat agar tidak terbang tertiup angin.

Menyebrangi jembatan dibawah cuaca seperti itu bisa menjadi berbahaya untuk anak-anak. Selain itu, terlihat tidak mungkin jika menyebranginya dengan kereta bayi. Sehingga, sangat direkomendasikan untuk mengecek cuaca sebelumnya pada aplikasi ramalan cuaca terpercaya jika kalian akan bepergian dengan anak-anak.

Jadi, Kapan Waktu Terbaik Untuk Berkunjung?

Sekarang adalah waktunya! Salju akan terus turun sampai awal bulan Maret dan membuat seluruh desa menjadi serba putih seperti dalam dongeng-dongeng.

Lihat Juga

Magical Winter Trip to the Snowy Shirakawa-go in Muslim-Friendly Way!
5 Situs Warisan Budaya Dunia Terbaik yang Harus Kamu Kunjungi di Jepang!