This post is also available in: English
Rahasia dari Makanan Jepang
Jepang terkenal dengan hal-hal yang menakjubkan yang mungkin tidak akan kalian temukan di tempat lain, termasuk tingginya harapan hidup masyarakat yang menjadikan negara ini sebagai negara tersehat dan memiliki penduduk berumur panjang di dunia. Selain teknologi medis yang luar biasa dan kebiasaan orang Jepang untuk berolahraga seperti berjalan kaki, bersepeda,dll, makanan yang mereka konsumsi adalah satu hal terpenting untuk meningkatkan kesehatan.
Hari ini kita akan menggali lebih dalam rahasia dari makanan Jepang.
Lihat Juga
Makanan Jepang yang Bisa Kalian Buat di Rumah
Aturan Lima dalam Makanan
Apakah kalian pernah mendengar “aturan lima” di dalam makanan Jepang?
Aturan lima sangat penting pada makanan Jepang dan terdiri dari lima warna (goshiki 五色), lima rasa (gomi 五味), lima indra (gokan 五感), dan lima metode (goho 五法). Itulah sebabnya kita dapat dengan mudah menemukan makana Jepang disajikan dengan bermacam-macam warna dan bahan makanannya dimasak dengan beragam metode serta ditata secara artistik
View this post on Instagram
Lima warna (goshiki)
Merah, hijau, kuning, putih, dan hitam merefleksikan nutrisi yang seimbang dan membuat penampilan makanan lebih menggugah selera.
・Merah: ikan, daging, paprika merah, tomat, dll, untuk menstimulasi selera makan.
・Hijau : brokoli, bayam,dll, untuk meningkatkan perasaan segar.
・Kuning : tamagoyaki (telur dadar gulung ala Jepang), kentang, dll, untuk menstimulasi selera makan.
・Putih : nasi, tahu, dll, merefleksikan kebersihan.
・Hitam : terong, jamur, hijiki (sejenis rumput laut) untuk memberikan keseimbangan pada warna.
Lima rasa (gomi)
Konsep dari lima rasa terdiri dari rasa manis, asam, asin, pahit, dan umami yang memberi keseimbangan pada setiap makanan. Karena itu, menjadi hal umum untuk menemukan sajian set atau bento (kotak makan) yang hadir dalam berbagai macam rasa lauk pauk. Dengan hadirnya berbagai macam rasa dalam satu sajian mencegah seseorang bosan dengan rasa makanan tersebut.
Five Metode (gohou)
Metode masakan Jepang hadir dalam 5 cara; nama (mentah/potong), niru (rebus dengan bumbu-bumbu), yaku (bakar), musu (kukus), and ageru (goreng).
・Nama secara harfiah mengacu pada makanan mentah, tapi dalam kasus ini, lebih mengacu pada metode pemotongan dalam menyiapkan makanan mentah seperti sashimi. Disebutkan bahwa seorang koki yang terampil memotong bahan makanan dengan mempertimbangkan karakter dari tiap-tiap makanan agar dapat membawa keluar rasa umami dari dalam makanan dari cara memasaknya dan memotongnya juga dalam ukuran yang mudah untuk dimakan.
・Niru atau rebus dengan bumbu mengacu pada metode masak merebus bahan-bahan makanan ke dalam dashi atau cairan bumbu yang membuat tekstur makanan menjadi halus dan kaya rasa umami.
・Yaku atau bakar mengacu pada metode masak dengan meletakkan bahan makanan agar terkena langsung api terbuka atau secara tidak langsung memanaskan dengan sedikit minyak pada wajan penggorengan.
・Musu atau kukus mengacu pada metode masak dengan mengukus bahan makanan di dalam panci yang ditutup dengan penutup.
・Ageru atau goreng mengacu pada metode masak degan menggoreng keseluruhan bahan makanan dengan minyak yang banyak pada suhu tinggi. Metode masak ini memungkinkan bahan makanan matang dengan baik dengan waktu sebentar tanpa menghilangkan rasa alaminya.
Beragam sajian dalam ukuran kecil
Jika kalian kebetulan melihat sajian klasik Jepang, kalian akan menemukan semua, dari nasi sampai lauk pauk, hadir dalam wadah yang berbeda dan dalam ukuran kecil. Hal ini memungkinkan orang-orang memakan sajian tersebut dengan keseimbangan yang baik pada saat bersamaan dan membuat perut mereka terisi penuh 80%.
Sedikit minyak, rasa sederhana, membawa keluar rasa asli dari tiap bahan makanan
Selain makanan-makanan goreng, semua makanan Jepang kebanyakan menggunakan hanya sedikit minyak dan memiliki rasa yang sederhana agar mereka bisa lebih fokus pada rasa asli yang dimiliki dalam setiap bahan makanan. Makanan dengan minyak yang sedikit membuat perut nyaman terutama untuk mereka yang sudah berusia paruh baya keatas.
Lihat Juga
Classic Japanese Foods You Must Try When Visiting Japan!
Is Natto Halal? Dig More About This Japanese Traditional Food