This post is also available in: English

Semua yang Perlu Kamu Tahu Tentang Natto, Superfood Lengket Khas Jepang

Kalau kamu pernah jalan-jalan di supermarket Jepang, pasti pernah melihat bungkusan kecil berisi kedelai lengket dan berserat yang disebut natto. Superfood ini sangat populer di Jepang, tapi banyak traveler Muslim bertanya-tanya: apakah natto halal? Yuk, cari tahu apa yang membuat natto begitu bergizi, cara menikmatinya, dan apa saja yang perlu diperhatikan sebelum makan.

Apa Itu Natto?

Natto adalah kedelai yang difermentasi dengan bakteri Bacillus subtilis (natto-kin), yang membuatnya punya tekstur lengket khas dan aroma kuat yang cukup menyengat. Ada yang suka, ada juga yang enggan karena teksturnya yang seperti lendir, tapi faktanya, natto sudah jadi menu sarapan andalan di Jepang — bahkan sering disantap juga saat makan siang atau malam.

Kamu bisa menemukan natto di mana-mana di Jepang: supermarket, konbini (minimarket), bahkan di apotek dengan harga yang sangat terjangkau. Biasanya dijual dalam pak isi 3, lengkap dengan saus kecil di dalamnya.

Kenapa Orang Jepang Suka Natto?

Karena kandungan nutrisinya luar biasa! Menurut Takano Foods, salah satu produsen kedelai terbesar di Jepang, natto kaya akan:

  • Protein

  • Vitamin (B2, B6, E)

  • Mineral (magnesium, kalium, zinc)

Natto juga diyakini membantu melancarkan peredaran darah dan menurunkan risiko stroke.

Natto dengan saus

Jadi… Apakah Natto Halal?

Kabar baiknya: kedelai dan proses fermentasi natto sendiri halal. Berbeda dengan beberapa makanan fermentasi lain yang menghasilkan alkohol, bakteri natto hanya memecah protein — jadi tidak ada zat memabukkan. Kamu bisa makan natto tanpa khawatir.

Lalu bagaimana dengan sausnya?

Nah, di sini kamu perlu lebih teliti. Banyak saus bawaan natto mengandung sedikit alkohol sebagai pengawet. Jumlahnya kecil sekali (bahkan anak-anak dan ibu hamil Jepang tetap memakannya), tapi kalau kamu ingin lebih berhati-hati, sebaiknya ganti dengan shoyu halal atau bumbu lain yang aman.

💡 Tips: Selalu cek daftar bahan pada kemasan — biasanya tertulis kalau mengandung alkohol.

Buat yang ingin lebih tenang, ada juga natto tanpa alkohol di beberapa toko, atau kamu bisa bikin saus sendiri di rumah.

Kandungan alkohol tertulis di dalam daftar kandungan makanan

Cara Menikmati Natto ala Orang Jepang

Berikut cara mudah makan natto:

  1. Buka kemasan, keluarkan saus dan plastik tipis yang menutupi kacang.

  2. Supaya kacang tidak ikut menempel di plastik, tarik perlahan sambil sedikit menutup tutupnya.

  3. Tambahkan saus (atau shoyu halal buatanmu) ke kacang.

  4. Aduk rata dengan sumpit atau garpu dengan gerakan melingkar sampai berbusa.

Mau coba cara level up? Tambahkan kuning telur mentah dan sedikit shoyu — favorit orang Jepang! Atau coba juga dengan saus yakiniku, shoyu pedas, bahkan wasabi.

Natto memang terlihat “menantang” di awal, tapi manfaat kesehatan dan rasanya yang unik layak kamu coba setidaknya sekali. Sekarang sudah tahu kan? Selama kamu mengganti sausnya, natto aman untuk diet halal.

Siap coba? Kalau ke Jepang lagi, jangan lupa beli sebungkus, ikuti tips di atas, dan nikmati superfood ini seperti orang lokal.

Sejarah Singkat Natto

Asal-usul natto sudah ada lebih dari 1.000 tahun lalu (diperkirakan sejak zaman Heian), dan katanya ditemukan secara tidak sengaja ketika kedelai rebus dibungkus jerami lalu dibiarkan berfermentasi. Jerami secara alami mengandung bakteri Bacillus subtilis yang memberi tekstur lengket dan rasa khas pada natto. Sejak itu, natto jadi bagian penting sarapan orang Jepang, disukai karena murah, awet, dan menyehatkan. Bahkan hingga kini, beberapa natto tradisional masih difermentasi dalam jerami — mengingatkan kita pada akarnya yang sederhana.

Bacaan Terkait