This post is also available in: English

Muslim di Jepang Merayakan Hijab dan Perannya dalam Pemberdayaan Wanita

Konferensi Hari Hijab Sedunia Jepang 2023 (Japan World Hijab Day Conference 2023) diadakan pada 25 Februari 2023, di Sekolah Bahasa AN Lantai 8 dan 9 di distrik Ikebukuro, Tokyo. Konferensi ini bertujuan untuk mempromosikan pengertian dan penerimaan hijab bersama wanita Muslim dari seluruh Jepang, serta para ahli dan dalam kajian dan kebudayaan Islam.

Sesi pertama dari konferensi ini adalah acara bincang-bincang yang diberi judul “Menjadi Hijabi Tanpa Penyesalan: Hari Pertama Saya Memutuskan Mengenakan Hijab Saya”. Menghadirkan tiga pembicara: Mizz Nina seorang artis dari Malaysia, Ibu Sara Chikako dari Japan Jannah Joshikai, dan mualaf/pendidik bernama Ibu Nur Arisa Maryam. Para pembicara ini membagikan pengalaman pribadi mereka mengenakan hijab, terutama di Jepang, dimana Muslim adalah minoritas.

Para pembicara di sesi pertama: (dari kiri ke kanan) Nur Arisa Maryam, Sara Chikako, Mizz Nina

Menurut Ibu Sara Chikako dan Ibu Nur Arisa Maryam, hijab menjadi identitas berharga bagi mereka, dan orang-orang di sekitar mereka bisa mengakui mereka dengan mudah. Mizz Nina dan Ibu Chikako menekankan bahwa mengenakan hijab adalah tentang kepercayaan diri, sebagai wanita Muslim kenakanlah hijab demi menyenangkan Allah bukan untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi sosial.

Lihat Juga

Sebuah Kisah Tentang Hijab “The Proudest Blue; A Story of Hijab and Family” Hadir dalam Bahasa Jepang dan Direkomendasikan oleh Prefektur Saitama!

Sesi konferensi yang kedua adalah acara bincang-bincang yang diberi judul “Kemajuan, Bukan Penindasan: Status Wanita dalam Islam”. Menghadirkan tiga pembicara: Imam Komunitas Muslim Jepang bernama Syekh Ahmad Maeno, Prof. Dr. Zaharuddin, dan Ustadzah Dunia Shuaib. Para pembicara ini berdiskusi bagaimana hijab meningkatkan kekuatan wanita dan mendukung kemajuannya.

Para pembicara sesi kedua: (dari kiri ke kanan) Ustadzah Dunia Shuaib, Prof. Dr. Zaharuddin, Syekh Ahmad Maeno

Syekh Ahmad Maeno menambahkan bahwa sudut pandang pria dan wanita di Jepang mengalami kemajuan dalam beberapa tahun ini, dan Jepang memiliki akar yang kuat dalam sudut pandang “menjaga mata orang-orang”. Tapi, dalam Islam, kita tidak perlu terlalu peduli apa yang dipikirkan orang lain, satu-satunya “mata” yang harus kita jaga adalah mata Allah.

Terpisah dari acara bincang-bincangnya, konferensi ini juga memiliki tempat pameran, ruang salat, dan ruang anak di lantai 8. Pameran ini memamerkan buku dan hijab, serta menampilkan Al-Qur’an dengan terjemahan bahasa Jepang, buku-buku tersebut ditulis oleh Ustadzah Dunia Shuaib, buku-buku tentang Islam untuk anak-anak dalam bahasa Jepang, dan koleksi hijab dari merek Malaysia bernama “Tudung People.”

Al-Qur’an dengan terjemahan bahasa Jepang

Pameran hijab oleh Tudung People Japan

Anak-anak dipersilahkan untuk bergabung ke dalam konferensi ini, dan para orang tua dapat meninggalkan mereka di ruang anak, dimana mereka dapat terlibat dalam kegiatan yang dipantau saat orangtua mereka menghadiri konferensi.

Kesimpulannya, Konferensi Hari Hijab Sedunia Jepang 2023, merupakan acara yang sangat penting yang bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran tentang hijab dan status wanita dalam Islam. Konferensi ini menyediakan platform bagi individu untuk berbagi pengalaman dan wawasan mereka, mendorong peserta untuk mendapat pengertian dan apresiasi yang lebih dalam dari budaya Muslim.

Kesuksesan acara ini membuktikan bahwa Jepang bergerak maju menuju masyarakat yang lebih inklusif dan beragam, mempromosikan konsep saling menghormati dan mengerti terhadap semua budaya dan agama.