This post is also available in: English

Ditulis oleh: Zunita Ramli

Bagaimana Saya Melakukan Bisnis dengan Orang Jepang?

Akhir-akhir ini, saya terus menerus mendapatkan pertanyaan seperti ini.

Pertama dan yang paling utama, kita perlu mengerti bahwa Jepang adalah masyarakat yang sangat berorientasi pada budaya. Pengertian tentang bagaimana hal tersebut membentuk masyarakat Jepang akan membantu dalam berurusan dengan orang-orang Jepang, bisnis, dan masyarakat secara umum.

Lihat Juga

“How Did I End Up In Japan?”. A Malaysian Muslimah Realized Her Dreams To Japan And Also Runs a Company!

Bekerja dan melakukan bisnis dengan orang Jepang

Jepang sangat baik dalam mengadaptasi agama-agama dari luar negeri. Pada zaman dulu, ajaran Konfusianisme dan Budha datang ke Jepang, dan Jepang mengambil ajaran-ajarannya lalu mengadaptasinya dengan kondisi lokal. Mereka melakukan hal yang sama kepada ide-ide Barat dari tahun 1860 an dan selanjutnya meraih sukses yang besar. Budaya Jepang modern dapat terlihat sebagai penguatan timbal balik dari tradisi Shinto, Budha, dan Konfusian kuno yang dilapisi dengan institusi -institusi.

Karena itu, untuk melakukan bisnis dengan orang Jepang, semua yang ada di sini perlu untuk dimengerti. Dari pengalaman pribadi saya setelah bertahun-tahun berurusan dengan orang Jepang untuk keperluan bisnis, berikut adalah beberapa tips yang bisa saya bagikan.

Foto dengan rekan bisnis di Jepang

Membungkukkan badan

Membungkukkan badan adalah bagian penting dalam kehidupan sehari-hari di Jepang, termasuk di dalam konteks bisnis. Kapan saja kalian bertemu seseorang dengan tujuan bisnis atau setelah melakukan rapat, membungkukkan badan akan selalu menjadi ide yang ide yang bagus. Hal itu menunjukkan beberapa level dalam menghormati dan menjaga harmoni pada hubungan bisnis.

Selalu Tepat Waktu!

Golden Rule (aturan emas atau etika timbal balik). Sederhana saja, jangan terlambat. Hal ini dapat diasumsikan sebagai perilaku yang sangat tidak sopan di Jepang dan dapat merusak reputasi kalian. Kebanyakan pebisnis akan tiba di tempat rapat sekitar 30 menit sampai 1 jam sebelum waktu rapat untuk melakukan pemeriksaan awal yang cepat atau untuk menyiapkan diri secara sempurna untuk rapat dan menghindari hal-hal yang tidak terduga (jalan macet, kereta tertunda, dll). Ada aturan implisit untuk tiba di kantor klien (jika kantor klien merupakan tempat rapat) dan menekan bel setidaknya 5 menit sebelum rapat dimulai. Jangan terlambat dan jangan terlalu cepat sampai sebagai pertimbangan kepada klien yang mungkin ada pekerjaan penting lainnya sebelum bertemu kalian.

Sering mengucapkan terimakasih dan maaf (dengan tulus)

Terimakasih dan permintaan maaf sangat berguna di Jepang. Pikirkan permintaan maaf sebagai ungkapan bahwa kalian merasa bersalah atas suatu keadaan atau ketidaknyamanan, bukan karena kalian harus bertanggung jawab untuk itu.

Membangun hubungan

Jepang adalah sebuah budaya yang berorientasi pada hubungan, terutama jika berkaitan dengan melakukan bisnis. Orang Jepang ingin mengetahui dan mempercayai seseorang sebelum mereka melakukan bisnis dengan mereka. Mungkin membutuhkan waktu untuk membangun hubungan kepercayaan ini.

Kartu nama

Bertukar kartu nama (meishi) adalah suatu bagian esensial dari pertemuan awal di Jepang dan mengikuti protokol yang ketat. Kartu nama memungkinkan orang Jepang untuk mengetahui semua hal yang penting dari lawan bicara seperti posisi, jabatan, dan peringkat. Hal yang penting untuk dicatat adalah jangan langsung memasukkan kartu nama ke dalam saku, tapi sebagai gantinya, luangkan beberapa saat untuk meninjau nama dan jabatan, berkomentar kepada mereka jika ada waktu dan pastikan mengambil dan menerima kartu nama dengan kedua tangan. Jika kalian dalam posisi duduk, tempatkan tepat di depan kalian selama waktu rapat.

Kesopanan

Budaya Jepang menghargai kesopanan dan kerendahhatian. Berbicara dengan nada yang tenang akan memberikan kesan yang sederhana, tenang, dan rendah hati.

Ritual Omiyage

Omiyage (oleh-oleh) adalah kebiasaan yang sudah lama dan masih dijalankan di Jepang. Membawa omiyage di tangan kalian saat rapat akan membuat kesan yang baik.

Jangan berbicara seperti kalian biasanya berbicara

Jika kalian berbicara bahasa Inggris, ada baiknya untuk menyesuaikan kecepatan/nada bicara kalian untuk memastikan diterima dan dipahami dengan baik. Ada baiknya juga untuk menggunakan kata-kata sederhana dan mudah dimengerti untuk memastikan mereka dan kalian memahami pesan yang sama.

Jadilah profesinal sebagai seorang pebisnis

Terkadang bahasa Inggris mereka tidak terlalu baik. Jadi, mereka mungkin akan berakhir menggunakan kosa kata yang salah dan mungkin akan membuat satu kalimat menjadi sedikit kasar. Jangan dimasukkan ke dalam hati. Jadilah profesional. Percayalah, kebanyakan hal itu terjadi tanpa mereka memiliki niat seperti itu.

Mereka tidak selalu mengucapkan sesuatu dengan jelas

Ini adalah hal yang membuat orang asing bingung saat sedang berurusan dengan pihak Jepang. Terserah kalian untuk memutuskan, berdasarkan hal-hal/aturan-aturan yang telah dibicarakan sebelumnya.

Pada masyarakat Jepang, ada istilah “membaca udara” (空気を読む kuuki wo yomu)” yang berarti “membaca diantara garis)”, yang diperlukan kalian untuk menebak atau menduga suasana untuk memutuskan apakah mereka setuju atau tidak dengan kalian. Hal ini mungkin berguna selama rapat, tapi, karena kita melakukan bisnis, pastikan untuk menyatakan semuanya tertulis secara jelas (pada kontrak, dll) untuk menghindari kesalahpahaman antara kedua belah pihak.

Saya berharap tips-tips ini akan membantu kalian untuk berurusan dengan orang Jepang. Dan saya mengharapkan yang terbaik!